Menuntut Ilmu ada Adab-nya, loh!

3/14/2018


Sumber gambar: Pinterest

Ilmu itu sebuah kemuliaan, maka carilah dengan cara-cara yang mulia

Itulah salah satu tagline dari adab menuntut ilmu.

Menuntut ilmu emang ada adabnya gitu?

Siapa bilang tidak ada...

Dalam menuntut ilmu itu ternyata ada adabnya. Kita pasti mau kan ilmu yang kita dapatkan itu berkah, ilmunya terus bertambah dan mendatangkan manfaat. Nah, jadi sebelum melakukannya, kita belajar dulu tentang adab-adabnya.

Salah satu dari keutamaannya adalah didahulukannya mempelajari adab sebelum ilmu. Mengapa? karena banyak diantara kita yang terburu-buru fokus pada suatu ilmu sementara kita belum tahu atau paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu tersebut. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah menerangkan bahwa adab merupakan hal yang penting dalam Islam. Kita sebagai seorang penuntut ilmu sudah semestinya menghiasi diri dengan adab dan akhlak mulia, termasuk salah satunya adalah ketika menuntut ilmu.

Menuntut ilmu adalah salah satu cara kita meningkatkatkan kemuliaan, oleh karena itu, carilah dengan cara-cara yang mulia pula.

Beberapa adab saat menuntut ilmu, diantaranya:

Adab Pada Diri Sendiri
  • Ikhlas dan membersihkan hati dari segala hal-hal buruk. Ibarat cahaya, ilmu tidak akan masuk ke dalam hati yang gelap.
  • Selalu bersemangat dalam menuntut ilmu, seperti hadir tepat waktu, memilih duduk di barisan terdepan agar mudah menyimak pemaparan ilmu.
  • Jangan sampai timbul perasaan “lebih tahu” dan “lebih paham” ketika ilmu itu disampaikan. Ibarat suatu gelas yang telah terisi penuh, maka akan sulit ketika akan diisi lagi, sehingga setiap kali ingin mendapatkan ilmu, maka kosongkanlah gelas tersebut.
  • Fokus dalam mempelajari suatu ilmu. Jika telah selesai mempelajarinya maka ilmu tersebut dapat ditulis ulang. Kata salah seorang ulama, “Ilmu itu seperti binatang buruan, agar tidak lepas maka ikatlah ia. Belaiu juga berkata, salah satu cara untuk “mengikat ilmu adalah dengan menuliskannya.

Adab Terhadap Guru
  • Seorang murid harus senantiasa memberikan rasa hormatnya kepada gurunya. Terlepas dengan segala kekurangan yang dimiliki oleh gurunya. Penuntut ilmu harusnya berusaha mencari ridha gurunya sehingga ilmu yang disampaikan dapat lebih mudah dipahami.
  • Adab murid terhadap guru yang sering terabaikan, antara lain yaitu murid merasa lebih tahu dari guru sehingga mendahului gurunya dalam menjawab atau menjelaskan pertanyaan. Membarengi dan memotong pembicaraan gurupun merupakan adab yang kurang baik sebagai penuntut ilmu. Selain itu kita sebagai penuntut ilmu harus memberikan perhatian ketika penyampaian materi sehingga guru tidak mengulangi penjelasannya.
  • Ketika ingin menyebarkan ilmu yang diperoleh dari guru kepada orang lain, senantiasa meminta keridhaan guru dan jangan lupa cantumkan sumbernya dengan jelas.


Adab terhadap sumber ilmu
  • Tidak meletakkan dan memperlakukan tidak layak terhadap sumber ilmu ketika sedang dipalajari.
  • Tidak menggandakan, membeli, dan mendistribusikan sumber ilmu untuk kepentingan komersil tanpa izin dari penulisnya.
  • Tidak membeli barang-barang hasil plagiat untuk keperluan menuntut ilmu
  • Tidak menyebarkan berita-berita yang tidak jelas sumbernya sampai mendapat kepastian kebenaran ilmu tersebut. Misal dengan kalimat “copas dari grup sebelah,” dsb.
  • Menerapkan “special thingking” dalam menerima sebuah informasi, terutama berita online. Jangan mudah percaya sebelum paham sumber ilmunya, meski berita tersebut baik.
  • Karena ilmu itu adalah sebuah kemuliaan, maka kita harus mencarinya dengan cara-cara yang mulia, misal dengan tidak menyakiti orang yang menjadi sumber ilmunya, tidak membajak karyanya, tidak mengakui tulisannya sebagai tulisan kita, dsb.
  • Tidak memperlakukan sumber ilmu (buku) dengan tidak semestinya, misal melipat halaman/kertas buku saat menandai batas halaman, tidak menumpuk buku terlalu banyak.


Suatu adab itu tidak bisa diajarkan, tapi hanya bisa ditularkan.
Oleh karena itu, mari kita membiasakan beradab dalam segala aktivitas kita, salah satunya ketika menuntut ilmu.


Sumber: Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP)
Beberapa hal di atas saya jelaskan ulang dengan kata-kata saya sendiri sehingga tidak sama persis dengan materi.

Bandung, 14 Maret 2018
©FauziahRahman




You Might Also Like

0 comments